Pelajari cara membuat landing page yang efektif dan meningkatkan konversi situs web kamu!

Overview

Dalam artikel ini, kamu akan belajar tentang faktor-faktor yang membuat landing page menarik, persiapan yang perlu dilakukan sebelum membuat landing page, langkah-langkah praktis dalam membuat landing page, dan tips untuk mengoptimalkan landing page agar lebih efektif.

 

Landing page yang efektif adalah salah satu elemen kunci dalam strategi pemasaran digital. Hal ini karena landing page memiliki kemampuan untuk mengubah pengunjung menjadi prospek (Leads), dan prospek menjadi pelanggan. 

Namun, membuat landing page yang menarik dan efektif bukanlah hal yang mudah. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti visual, copywriting, dan CTA.

Artikel ini akan membahas cara membuat landing page yang menarik dan efektif untuk mencapai goals campaign kamu, terutama untuk beriklan di Facebook Ads, Google Ads, dan media pemasaran lainnya. 

Kita akan membahas cara untuk membuat landing page menarik, persiapan yang perlu dilakukan sebelum membuat landing page, langkah-langkah dalam membuat landing page, serta tips untuk mengoptimalkan landing page agar lebih efektif dalam meningkatkan konversi.

Yuk, simak artikel ini sampai tuntas untuk tahu cara membuat landing page yang memikat audiens mu!

Apa yang Membuat Suatu Landing Page Menarik?

Sebelum memulai proses pembuatan landing page, sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang membuat landing page menarik dan efektif dalam mengarahkan pengunjung untuk mengambil tindakan yang diinginkan. 

Beberapa faktor yang dapat membuat landing page menarik adalah:

#1 Visual yang Menarik

Buat tampilan visual yang menarik, dengan penggunaan warna, kontras, dan elemen visual yang menyenangkan bagi target audiens-mu. Penggunaan gambar dan video dapat meningkatkan daya tarik visual.

#2 Copywriting yang Efektif

Copywriting yang efektif dapat membantu menginformasikan pengunjung tentang produk atau layanan yang ditawarkan dengan jelas dan persuasif. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti dan fokus pada manfaat produk atau layanan yang ditawarkan.

#3 Call-to-Action yang Jelas

Call-to-action (CTA) yang jelas dan menarik dapat memotivasi pengunjung untuk mengambil tindakan yang diinginkan. Pastikan CTA mudah dilihat dan dipahami. Jangan ragu untuk mengujinya melewati  A/B testing untuk mengetahui CTA mana yang paling efektif.

Kita akan bahas semua poin-poin ini lebih detail di bawah. Yuk, simak apa yang harus kamu siapkan sebelum mulai mendesain landing page-mu.

Persiapan Membuat Landing Page

Sebelum memulai proses pembuatan landing page, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan landing page yang efektif:

#1 Tetapkan Tujuan Landing Page

Pastikan kamu memiliki tujuan yang jelas untuk landing page kamu. Apakah kamu ingin mengumpulkan e-mail, menjual produk atau jasa, atau mengarahkan pengunjung ke halaman lain? Tujuan yang terdefinisi dengan baik akan membantu kamu membuat landing page yang lebih fokus dan efektif. Dikutip dari Unbounce, landing page memiliki beberapa tujuan untuk:

Mendorong Penjualan

Untuk pemasar e-commerce, landing page dapat membantu mengubah pengunjung menjadi pembeli. kamu dapat membuat landing page khusus untuk mempromosikan satu produk tertentu, atau sekelompok produk terkait.

Mendapatkan Lebih Banyak Konversi

Konversi merupakan tujuan utama dari setiap campaign pemasaran. Dengan berbagai macam bentuk, konversi bisa berbeda-beda arti tergantung tujuan akhir dari setiap campaign. Seperti sign up, submit form, download, sampai pembelian

Gunakan landing page untuk membantu mendapatkan lebih banyak konversi karena audiens akan diarahkan untuk fokus melakukan tindakan tertentu, tanpa terganggu elemen lain yang mungkin ada di homepage website biasa.

Hasilkan Lebih Banyak Prospek

Selain konversi, leads juga merupakan aset penting bagi bisnis. Leads menggambarkan orang-orang yang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap suatu produk atau layanan, sehingga pemasar lebih mudah untuk mengubahnya menjadi pembeli yang membayar (paying customer).

Misalnya untuk pemasar produk SaaS, landing page dapat membantu dalam pertumbuhan dengan menetapkan tujuan seperti menarik pengunjung dengan demo produk, uji coba gratis, atau konsultasi dengan tim penjualan.

#2 Riset Kata Kunci 

Lakukan penelitian kata kunci atau keyword untuk menemukan kueri yang relevan dengan produk atau layanan kamu. Hal ini akan membantu dalam menciptakan konten yang berpotensi lebih besar di cari oleh target audiens mu dan meningkatkan kemungkinan landing page kamu muncul di hasil pencarian search engine.

#3 Identifikasi Target Audiens

Identifikasi target audiens kamu dan pastikan bahwa landing page kamu sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

#4 Persiapkan Desain Branding

Persiapkan desain dan konten landing page kamu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang membuat landing page menarik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Simak lebih lanjut cara membuat landing page dengan desain dan konten yang menarik di bawah ini.

Cara Membuat Landing Page

#1 Pilih Platform Pembuatan Landing Page

Ada berbagai platform untuk membuatan landing page seperti Unbounce, Leadpages, Instapage, Wix atau bahkan WordPress. Pilihlah platform yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

#2 Pilih Template yang Sesuai

Sebagian besar landing page mengikuti struktur yang telah teruji keberhasilannya. Kamu dapat mengekspresikan kreativitas dengan elemen dan gambar yang menarik, tetapi tetap mematuhi pada format landing page yang cukup untuk menarik pengunjung.

Landing page yang baik memiliki lima elemen:

  1. Headline yang menarik perhatian pengunjung
  2. Gambar yang relevan dengan audiens kamu
  3. Formulir prospek atau formulir untuk mengumpulkan informasi pengunjung, yang biasanya ada di bagian atas landing page
  4. CTA yang menarik untuk mendorong tindakan
  5. Tulisan dan deskripsi yang menginformasikan serta mengajak pengunjung untuk mengisi formulir di halaman landing page

#3 Buat Tulisan/Copy yang Menarik

Berikan Judul yang dapat Menarik Perhatian

Kamu memiliki waktu kurang dari 15 detik untuk menarik perhatian pengunjung di landing page. Artinya, pastikan bagian judul atau headline mungkin menjadi hal terpenting di landing page. Pastikan headline mudah diingat, jelas, dan menyelesaikan masalah yang paling dipedulikan pengunjung kamu. Simak contoh judul hook di bawah ini.

 

Fokus pada ManfaatnyaKetimbang memberikan informasi yang mendetail tentang suatu produk atau layanan, audiens lebih tertarik pada bagaimana produk tersebut dapat menyelesaikan masalah mereka. Oleh karena itu, tulislah copy yang berfokus pada manfaat produk, seperti bagaimana produk tersebut akan mempermudah hidup mereka lebih mudah, dan mengapa pengguna produk ini akan menguntungkan mereka. 

Hindari hanya membuat daftar banyak fitur. Dan mencoba memposisikan diri sebagai calon pembeli potensial dari produk mu.

Sebagai contoh dari Moka POS, audiens landing page ini adalah pemilik bisnis yang sedang mencari perangkat kasir. Dengan memfokuskan pada kebutuhan utama pebisnis seperti kecepatan operasional, ketahanan perangkat, dan after-sales; landing page ini berhasil memfokuskan manfaat dalam poin-poin tersebut dengan penyampaian singkat.

Pakai Bahasa yang Sederhana

Secara umum, landing page cenderung menghasilkan konversi lebih baik jika mudah dibaca dan ditulis secara ringkas. Hindari jargon-jargon teknis yang rumit dan sulit dipahami orang awam. Coba potong bagian yang tidak perlu yang sebenarnya tidak memberikan nilai tambah untuk audiens.

Tips Tambahan: Social Proof
Menurut penelitian, social proof bekerja dengan baik untuk mempengaruhi orang agar melakukan tindakan yang diinginkan. 

Social proof dapat berbentuk testimoni klien, ulasan produk, logo merek tempat kamu bekerja, ulasan layanan kamu, atau bukti bahwa orang lain telah menggunakan produk kamu. 

Pada dasarnya, calon pembeli produkmu ingin tahu bahwa produkmu digunakan dan solutif bagi masalah orang lain. Tambahkan testimonial atau ulasan dari pelanggan yang puas untuk membantu meningkatkan kepercayaan dan keyakinan audiensmu.

#4 Terapkan Formulir Prospek Sesuai Kebutuhan

Pastikan formulir prospek harus mudah diakses untuk memfasilitasi calon pelanggan ingin segera melakukan konversi. Tentunya kamu tidak ingin mereka kesulitan mencari button “buy now” dan pada akhirnya berisiko membatalkan pembelian.

Oleh karena itu, pastikan form yang harus diisi terlihat dengan jelas segera setelah seseorang membuka halaman landing page

#5 Buat CTA yang Jelas

Tindakan yang diharapkan dari pengunjung  di landing page kamu dikenal sebagai CTA (atau call-to-action). Ini bisa berupa formulir atau tombol yang dapat diklik. Pertimbangkan tindakan apa yang kamu targetkan bagi audiens mu, apakah “buy now” or “learn more”, dan tentukan kalimat CTA yang paling memotivasi mereka untuk melakukan tindakan tersebut.

Berikut adalah beberapa tips membuat CTA:

Buatlah spesifik

Tombol CTA dengan kata-kata seperti “Pelajari Lebih Lanjut” atau “Mulai Sekarang” dapat efektif, tetapi bisa menjadi ambigu. Pengguna perlu tahu apa yang akan terjadi setelah mereka  menekan tombol tersebut. Sebaiknya gunakan CTA yang lebih deskriptif seperti “Lihat Harga” atau “Mulai Uji Coba Gratis kamu”.

Sederhanakan CTA dalam formulir

Jika ada formulir di halaman, pertimbangkan untuk membuatnya lebih singkat dan mudah diisi pengunjung. Formulir yang terlalu panjang dengan banyak kolom pengisian dapat membuat pengunjung kewalahan dan pada akhirnya batal mengisi.

Hilangkan distraksi lainnya

Manfaat landing page adalah menghilangkan semua gangguan atau distraksi. Berikan pengunjung satu cara untuk menyelesaikan tindakan yang kamu harapkan. Hindari menyertakan header, footer, atau ajakan bertindak lainnya, serta tautan navigasi ke halaman lain.

#6 Pilih Gambar yang Menarik

Setelah kamu sudah memiliki judul, deskripsi dan CTA yang menarik, saatnya mengerjakan aspek visual dari landing page kamu. Mulailah dengan memilih gambar yang ingin kamu tampilkan, apakah itu gambar produk, stok foto, atau ilustrasi khusus.

Pilih gambar utama atau hero image

Sebagian besar landing page dimulai dengan grafik yang besar dan menarik untuk memperkenalkan penawaran kepada pengunjung. Kamu dapat memilih dari gambar koleksi bebas royalti dari situs seperti Pexels, Pixabay, dan Unsplash.

Prioritaskan orang daripada produk

Jika memungkinkan, usahakan untuk menyertakan foto asli individu yang sedang menggunakan atau menikmati produk di landing page kamu. Ini akan meningkatkan hubungan emosional pengunjung dengan penawaran kamu.

Visualisasikan keuntungannya

Cari lebih banyak visual tambahan yang mendukung materi lainnya di landing page kamu. Karena kebanyakan mayoritas pengunjung tidak akan benar-benar membaca setiap kata yang kamu tulis, kamu mungkin ingin berkreasi dengan menggunakan ilustrasi unik.

#7 Periksa Kembali dan Publikasikan

Inilah saat yang ditunggu-tunggu. Namun, sebelum kamu klik publikasikan landing page kamu, lakukan pengecekan  ulang untuk memastikan semua sudah ter-set-up dengan lengkap.

   Periksa kembali tulisan dan deskripsi kamu

Lakukan pemeriksaan dengan cepat untuk memastikan halamanmu bebas dari kesalahan ketik dan kesalahan tata bahasa. 

   Periksa SEO

Pastikan setiap elemen di landing page sudah SEO-friendly. Optimalkan dengan membuat judul halaman dan deskripsi meta yang berfokus pada kata kunci.

    Periksa Formulir

Periksa lagi formulir yang ada di landing page. Untuk memastikan tidak ada yang  kamu lewatkan, baca halaman dari POV pengunjung.

Tips tambahan: Setelah pengunjung mengisi formulir, kamu harus mengarahkan ke halaman yang mengucapkan pesan terima kasih. Halaman terima kasih memenuhi tiga fungsi:

  1. Sebagai wadah untuk menyampaikan janji yang dibuat dalam penawaran kamu (biasanya dalam bentuk unduhan instan).
  2. Melibatkan prospek baru kamu dalam konten yang lebih relevan. 
  3. Ucapan berterima kasih atas perhatian mereka sebagai awal membangun koneksi dengan calon customer.

Jika semuanya sudah kamu cek, saatnya publikasikan landing page-mu. Terus amati serta mengevaluasi dan lihat apakah landing page yang kamu buat sudah efektif. 

Jika hasilnya kurang efektif, segera kamu mengambil langkah untuk mengoptimasi landing page kamu.

Tips Mengoptimalkan Landing Page agar Converting

Setelah landing page kamu selesai dibuat, masih ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan konversi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimasi landing page kamu:

#1 Uji dan evaluasi dengan A/B Testing

Lakukan uji A/B untuk menguji berbagai elemen pada landing page-mu, seperti headline, CTA, atau visual, dan evaluasi hasilnya untuk meningkatkan konversi. Buat duplikat dari landing page kamu dan uji setiap elemen (jangan lupa untuk selalu membuat halaman duplikat sebelum menguji elemen).

Kunci dari pengujian terpisah adalah melakukan penyesuaian yang relatif kecil untuk setiap eksperimen. Jika kamu menguji judul dan gambar secara terpisah pada saat yang sama, misalnya, kamu tidak akan mengetahui aspek mana yang berhasil.

Sebaiknya menguji satu elemen pada waktu yang sama. Elemen yang memberikan hasil lebih bagus  akan menjadi “juara” elemen tersebut, setelah itu kamu dapat membuat penantang baru untuk menguji aspek berikutnya. Siklus ini diulang sampai kamu mendapatkan tingkat konversi paling maksimal.

Lantas, apa saja yang harus kamu uji?

Kamu dapat menguji hampir semua hal di landing page. Namun, sebaiknya batasi pengujian pada beberapa elemen laman yang paling berpengaruh, seperti:

  1. judul
  2. gambar
  3. warna CTA
  4. deskripsi/ tulisan di halaman
  5. panjang dan jenis kolom pengisian dalam formulir 

Mulailah dengan perubahan sederhana terlebih dahulu, seperti judul atau warna CTA. Lalu lanjutkan ke upaya yang lebih besar, seperti tulisan atau copy di landing page.

#2 Berikan penawaran yang menarik

Sebagian besar orang mungkin berpendapat bahwa apapun yang gratis pasti menarik. Namun selain menawarkan barang gratis, produk kamu juga harus cukup menarik dan meyakinkan. 

Kenapa harus meyakinkan? Karena kamu akan meminta pengunjung memberikan e-mail mereka. Masalahnya, siapa yang ingin memberikan data pribadi ke orang asing? Jadi, hanya dengan penawaran yang menarik dan dapat menyakinkan pengunjung untuk memberikan kontak pribadi mereka.

Untuk menilai apakah penawaran kamu menarik atau tidak, tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Apakah penawaran saya mengatasi masalah untuk target pasar saya?
  2. Apakah ada manfaat yang jelas yang dapat diperoleh pengunjung dari penawaran ini?
  3. Dapatkah penawaran saya menyaingi kompetitor?

#3 Percepat waktu muat halaman

Menurut hubspot penundaan satu detik dalam waktu muat halaman dapat menyebabkan penurunan konversi sebesar 7% dan mengurangi page views hingga 11%. Waktu muat halaman yang lambat juga dapat mengakibatkan ketidakpuasan dan frustasi pelanggan. 

  • Ada beberapa cara untuk mempercepat waktu muat halaman:

    – Compress dan optimasi ukuran gambar di dalam landing page

    – Kurangi redirection link yang tidak diperlukan

    Cache halaman web kamu dan aktifkan cache browser

    – Gunakan metode loading page asinkron dan tunda pemuatan untuk file CSS dan JavaScript 

    – Hilangkan plugin yang tidak perlu

    Pada akhirnya, mengurangi kecepatan pemuatan halaman tidak hanya meningkatkan kinerja keseluruhan dan UX situs web kamu, tetapi juga SEO-nya. 

    #4 Tambahkan urgensi dan kelangkaan pada penawaranmu

    Salah satu taktik pemasaran emosional paling efektif adalah rasa takut ketinggalan/fear-of-missing-out (lebih dikenal sebagai FOMO). Konsumen tidak suka kehilangan peluang terbaik, jadi saat kamu menjelaskan bahwa penawaranmu sangat diminati dan/atau sangat terbatas, mereka akan lebih mudah terbujuk. 

    Tips tambahan: Untuk menunjukkan kelangkaan, sebutkan jumlah penawaran yang tersisa. Sertakan penghitung waktu mundur, dan gunakan kata-kata seperti “segera berakhir” atau “kesempatan terakhir”. 

    #5 Gunakan video

    Ajakan bertindak adalah kunci untuk membuat video yang efektif tanpa mengalihkan perhatian audiens. Berikut beberapa alasan untuk mulai menggunakan video sebagai media pemasaran:

    – Meningkatkan tingkat konversi

    – Merupakan cara yang terasa lebih personal untuk berbagi pesan dan terhubung dengan audiens

    – Bisa lebih menarik dan lebih di nikmati daripada media gambar 

    Penutup

    Dalam pembuatan landing page, pastikan kamu selalu mempertimbangkan intensi dan aksi yang ingin dicapai oleh pengunjung. 

    Memahami faktor-faktor yang membuat landing page menarik, melakukan persiapan dengan baik, dan mengoptimalkan landing page akan membantumu mencapai tujuan yang diinginkan dan meningkatkan konversi. Selamat mencoba!