Budget Google Ads: Strategi Mengatur Biaya dan Bidding yang Tepat

Overview
Saat melakukan pengiklanan maka akan ada biaya yang harus di keluarkan dari pihak pengiklan demi medapatkan tujuannya. Maka dari itu kita harus mengerti cara mengatur budget dan bidding yang tepat sepertti berikut.

Sistem Kerja Bidding Pada Google Ads

Bidding merupakan kegiatan proses penawaran space iklan pada platform Google Ads yang dilakukan oleh advertiser. Penawaran iklan pada Google Ads prosesnya sama seperti kegiatan pada pelelangan.

Gambar diatas menunjukkan bahwa posisi space iklan akan di tentukan berdasarkan dari besar nilai bid serta kualitas iklan yang di pasang (Quality Score) pada Search Ads dan Youtube Ads.

Google Ads akan memilih dari iklan mana yang bisa mendapatkan space iklan berdasarkan bid yang paling besar dan iklan yang menarik bagi konsumen, akan tetapi Google akan lebih melihat kepada iklan yang tergolong paling relevan dengan produk atau bisnis yang sedang di tawarkan.

Jadi, selain bid yang tinggi maka iklan kamu juga harus memiliki copy dan creative serta harus relevan dengan produk atau bisnis yang sedang di tawarkan.

Berikut 4 jenis biaya berdasarkan sistem bidding yang ada:

  • Cost per Clicks (CPC), biaya yang harus di keluarkan setiap konsumen melakukan click pada iklan tersebut.
  • Cost per Impressions (CPM), biaya yang harus dikeluarkan setiap 1.000 kali iklan tayang.
  • Cost per Views (CPV), biaya yang harus dikeluarkan setiap 1 video view dengan durasi 30 detik atau 1 clicks pada iklan.
  • Cost Per Action/Conversion (CPA), biaya yang harus dikeluarkan setiap terjadi konversi atau aksi dari konsumen.

Tentukan goal iklan yang diinginkan terlebih dahulu sebelum memilih tipe bid mana yang akan kamu gunakan. Hal ini dapat membantu kamu dalam menentukan anggaran iklan yang tepat.

1. Sistem bidding iklan berdasarkan clicks (pay-per-clicks/PPC)

Dalam sistem ini, metode bidding iklan berdasarkan click, penyedia iklan menentukan harga space iklan berdasarkan nilai cost per click atau CPC. Pemasang iklan yang memilih kampanye iklan jenis Google Search dan Display akan menerima pembayaran setelah pelanggan melakukan klik pada iklan, yang membawa mereka ke website, mengisi formulir, atau menghubungi mereka melalui telepon.

Jika ingin mendapatkan pelanggan dengan tujuan yang lebih tingi maka ini merupakan adalah pendekatan yang tepat. Terdapat Strategi untuk sistem ini yaitu dengan menentukan maksimum CPC pada setiap keyword, artinya kamu bisa mengatur keyword dengan higher intent agar memiliki nilai maksimum CPC yang lebih tinggi.

Riset menggunakan tool ‘keywords planning’ yang disediakan pada dashboard Google Ads bisa dilakukan untuk membantu kamu dalam melihat nilai bid CPC pada setiap keyword untuk iklan kamu.

Selanjutnya, lakukan optimasi iklan yang berdasarkan pada ads copy-nya serta sesuaikan dengan landing page-nya.

2. Sistem bidding iklan berdasarkan impressions
Dalam sistem ini, metode bidding iklan yaitu Cost Per Thousand (CPM) yang dijadikan sebagai dasar penawaran advertiser. Pembayaran akan dilakukan oleh advertiser setiap 1.000 kali iklan tayang.
Metode bidding ini sangat cocok untuk model campaign brand awareness. iklan display dan video dapat digunakan dalam penggunaan metode bidding ini.
Pada bidding iklan ini, di butuhkan penentuan biaya maksimum yang bersedia dibayarkan untuk setiap 1.000 kali iklan tayang. Dalam sistem ini CPM merupakan metrics pengukuran yang perlu di perhatikan.

3. Sistem bidding iklan berdasarkan conversion/action
Dalam sistem ini, Cara kerja bidding iklan akan berdasarkan conversion yaituHarga space iklan yang ditawarkan oleh advertiser akan didasarkan pada nilai Cost Per Action-nya. Advertiser akan membayar untuk setiap transaksi atau tindakan yang dilakukan oleh konsumen.
Dalam dashboard Google Ads, kamu juga dapat mengatur berapa banyak aksi atau konversi yang ingin diukur. kamu dapat menentukan biaya maksimum Cost Per Konversi atau Action yang ingin dibayarkan oleh konsumen untuk setiap konversi atau aksi.

4. Sistem bidding iklan berdasarkan views
Dengan sistem ini, advertiser akan membayar untuk setiap view yang dilihat konsumen.
Sistem bidding ini akan sangat digunakan saat menggunakan jenis video untuk iklan. Setiap kali pelanggan mengklik iklan, Google akan mencatat iklan sebagai satu tontonan saat mereka menonton video 30 detik.
Cost Per View (CPV) merupakan metrics yang harus diperhatikan.

Strategi Cara Mengatur Biaya Google Ads
Terdapat 5 strategi dalam mengatur Biaya Google Ads yang bisa kamu sesuaikan dengan budget dan goals kamu supaya tepat sasaran, seperti berikut.
1. Tentukan goal iklan dan target audience
Cara pertama, tentukan tujuan iklan dan target audiensmu. Bisa menggunakan funnel marketing untuk menentukan campaign iklan yang cocok dengan yang akan dijalankan (Awareness – Interest – Consideration – Conversion).

2. Lakukan riset keyword
Cara kedua, lakukan riset keyword saat ingin menggunakan campaign iklas jenis Search. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tool riset keyword bawaan dari Google Ads (Google Keyword Planner).
Cari rata-rata nilai bid low dan high pada keywords pilihanmu untuk kamu jadikan acuan sebagai nilai bid kamu.

3. Riset benchmark tiap cost
cara ketiga, lakukan riset pada benchmark CTR (Click Through Rate= perbandingan jumlah impresi dengan clicks), CVR (Conversion Rate= perbandingan jumlah click dengan konversi yang terjadi), dan CPC (Cost Per Clicks) untuk kategori bisnis kamu di Google

4. Lakukan perhitungan forecast
cara selanjutnya, lakukan estimasi jumlah clicks, impression dan bahkan hingga perkiraan konversinya. Untuk mendapatkan estimasi biaya yang akan dikeluarkan kamu bisa pakai rumus ini:
• Total Clicks= Impression x CTR
• Total Conversion= Clicks x CVR
• Total Cost= Total Clicks x CPC

5. Setting maksimum CPC/CPV/CPM/CPA
Cara terakhir, lakukan setting maksimum CPC/CPV/CPM/CPA di dashboard Google Ads kamu.
Tips Hindari Overbudget saat Bikin Anggaran Iklan
Berikut adalah tips saat akan menentukan bid dan budget:
• Tentukan tujuan dari kampanye iklan yang akan di jalankan. Target dapat berupa kunjungan ke website, klik, pandang, formulir lead, atau hanya gambar.
• Tentukan kampanye Google Ads yang akan di gunakan, apakah itu Search, Display, Video, Shopping, App, atau Discovery.
• Temukan standar iklan Google Ads untuk kategori bisnis yang tepat sesuai dengan goals yang inginkan. Sebagai contoh, nilai benchmark CPC untuk bisnis keuangan tidak sama dengan nilai benchmark CPC untuk bisnis seni dan hiburan.
• Lakukan test run terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa baik iklan tersebut dapat berfungsi. Lakukan penyesuain bid secara berkala dan awasi hasilnya.
• Evaluasi semua kampanye yang kamu lakukan untuk menentukan nilai bid ideal.
• Untuk langkah selanjutnya, kamu juga dapat mengatur pengaturan untuk retargeting audiens. Ini akan memungkinkan semua iklan yang telah kamu pasang di-retargeting untuk meningkatkan jumlah konversi.
Setiap sistem bidding iklan memiliki keunggulan dan kelemahan, dan mereka dapat disesuaikan dengan tujuan iklan Anda. Sangat disarankan untuk memulai kampanye iklan dengan anggaran kecil terlebih dahulu dan kemudian meningkatkan anggaran jika hasilnya baik. Untuk mendapatkan hasil iklan terbaik, Anda dapat mengubah target iklan (interest, topik, dalam audiens bisnis, atau kata-kata), menggunakan gaya kreatif atau copy, dan mempertahankan batas nilai bid.

Biaya iklan yang harus kamu keluarkan dan perhatikan dari Google Ads seperti:
• Nilai click through rate atau CTR, yakni perbandingan jumlah clicks dan jumlah iklan yang tampil
• Nilai rata-rata CPC/CPV/CPM
• Impression share
• View rate, dan
• Quality Score.
Memutuskan tujuan iklan akan sangat memengaruhi metrik mana yang harus diperhatikan saat melakukan analisis dan optimasi iklan.